Jumat, 08 Juli 2011

Kenapa Minta Maaf itu susah?

Kenapa ya kadang kala kata “maaf” itu seperti sulit banget buat diucapin, rasanya seperti ada yang nyangkut di tenggorokan kita atau rasanya bibir kita terkunci rapat sampai kita ngga sanggup buat ngucapin kata “maaf” ini.
Dan yang lebih parah lagi kalau ternyata hati kita pun menjadi beku dan sama sekali anti buat say “sorry”. Wow..what gonna happen?? Can we imagine that? Pada dasarnya saat kita berkata “maafin gue ya” atau “sorry banget deh” itu berarti kita mengakui kalau kita salah, walaupun adakalanya kata “maaf” terucap meski kita merasa kalau kita ngga salah.
Disisi lain biasanya kita suka bilang “ah gue ngga salah kok, ngapain coba gue minta maaf, kan itu artinya gue lemah ngga bisa pegang prinsip gue” Nah kalau udah begini ego kita yang main dan itu menandakan kalau permohonan “maaf” adalah tanda sebuah kelemahan atau hilangnya kekuatan atau kekuasaan yang ada dalam diri kita. Tapi apa emang bener seperti itu? Ada sebuah kalimat yang mengatakan “Nothing could be further from the truth. It’s a reality of life that none of us are perfect” See…ternyata ngga ada orang yang bener-bener perfect, ngga ada satu pun orang di dunia ini yang ngga pernah buat kesalahan.
So, ngga ada salahnya kan kalau kita belajar buat mengakui kesalahan-kesalahan kita. Lakukan sebuah langkah yang indah untuk mengembalikan sesuatu menjadi baik kembali dan itu akan menunjukkan kalau kita memiliki karakter yang kuat dan baik. Think positive! Ngga perlu kuatir kalau itu akan memperburuk image kita, sesuatu yang didasarkan dengan niat yang baik pastinya akan menghasilkan sesuatu yang baik pula.
Saat kita mengatakan kata “maaf” dengan tulus, yakin deh teman-teman atau pacar kita atau bahkan orang tua kita ngga akan melihat kebelakang dan terus mempermasalahkan kesalahan-kesalahan yang udah kita lakukan. Surely, they’ll only appreciate it and be more open to forgiving you and putting whatever your apologising for behind them.
Nah sekarang kita liat kesisi yang lain, sisi dimana ada sebagian orang yang suka berpikir kalau dirinya selalu benar. Susah juga ya kalau ternyata kita menyadari bahwa kita itu sulit banget buat minta maaf dan berpikir “Hey..I’m always in the right” Hal seperti ini mungkin akan membuat kita sulit menyadari bahwa kita udah melewati batas, dalam arti kita udah buat orang marah, kecewa atau sakit hati.
But ngga usah kuatir, dibawah ini ada beberapa hal yang bisa menjadi indicator saat kita ngga sadar kalau ternyata kita udah melakukan kesalahan dan we should say “I’m sorry” :
- Saat kita merasa ada sesuatu yang mengganggu hati kita, perasaan ngga enak, perasaan ngga tenang ketika kita mengingat kembali apa yang udah kita lakukan sebelumnya. Well, itu artinya kita sedang dihinggapi perasaan bersalah dan itu adalah sebuah indikasi kalau kita udah mengatakan atau melakukan suatu kesalahan.
- Coba untuk mengingat ketika kita mengatakan sesuatu pada seseorang dan saat itu pula kita melihat wajah mereka berubah menjadi kesal, marah atau pahitnya langsung buang muka dan pergi, nah tau kan, itu artinya kita udah bikin mereka sakit hati.
- Perhatikan saat ngga ada satu orang pun yang bicara dengan kita atau saat mereka bicara dengan suara yang keras sampai berteriak? HEY!!! or KAMU BILANG APA!! Ok, guess what? Itu tandanya mereka terganggu dengan perkataan atau tindakan yang udah kita lakukan.
Bagaimanapun juga, kata “maaf” ternyata ngga selamanya bisa menyelesaikan sebuah masalah. Beberapa orang memiliki perasaan yang lebih sensitif dibandingkan dengan yang lainnya. Hal yang mungkin buat kita hanya masalah kecil, buat mereka bisa aja jadi sebuah masalah yang besar. Seringkali kita berhadapan dengan masalah seperti ini, teman kita ngambek, marah karna ngga suka dengan omongan kita, padahal niat kita kan hanya becanda. Pasti kita bingung dan bilang “ya ampun segitu aja ngambek cuma digodain doang, yah payah deh!” Yup, intinya sebenarnya kan hanya joking, sama sekali ngga ada maksud buat nyakitin mereka atau buat mereka sedih dan kecewa. Well, but we did. Kalau udah gini, siap-siap deh buat minta maaf dan bilang bahwa apa yang udah kita ucapkan ngga ada maksud apa-apa dan tidak seperti yang mereka bayangkan.
Don’t forget to say, “I’m so sorry” Selanjutnya, ternyata ada juga lho istilah “over-apologiser”. Apa yah maksudnya? Kalau kita suka banget bilang maaf buat sesuatu yang sebenernya ngga perlu menggunakan kata “maaf”, bisa jadi itu tandanya kita kurang percaya diri. Kata-kata maaf yang kita ucapkan hanyalah untuk menyatakan kita ada disana atau singkatnya “gue ikutan ngomong nih”.
Contoh sederhananya seperti ini:
Temen kita: “Kamu ngga perlu selalu bilang maaf setiap saat” Kita: “Iya saya tau. Maaf.” See, kata “maaf” yang ngga perlu bukan?? Nah, ini yang disebut “over-apologiser” atau dalam bahasa indonesianya “seseorang yang berkata maaf berlebihan”.
Ngga mudah memang menghilangkan kebiasaan yang udah sering kita lakukan, khususnya menjadi seseorang yang “over-apologiser”, tapi ada tips yang mudah buat mengatasi itu. Coba untuk menggantikan kata “maaf” dengan “oops” atau ungkapan-ungkapan yang sejenis, sampai kita bener-bener bisa menggunakan kata “maaf” diwaktu dan saat yang tepat.
Gampang kan? Mengatakan “maaf” ternyata adalah langkah penting yang bisa kita lakukan buat memperbaiki kesalahan-kesalahan yang udah kita perbuat selama ini. Namun perlu kita ingat juga, ngga akan ada gunanya jika kita berkata “maaf”, tapi kita mengulanginya kembali. Seindah dan sebaik apapun kata-kata yang telah kita ucapkan, kalau tidak diikuti dengan sebuah tindakan, itu ngga akan ada gunanya.
Tindakan kita adalah hal penting untuk membuktikan apa yang sudah kita katakan. Hal terakhir yang ngga kalah pentingnya adalah “memaafkan diri kita sendiri”. Kita udah mengakui kesalahan kita dan mencoba untuk memperbaikinya. Sekarang saatnya buat kita belajar dari pengalaman yang ada, menjadikan diri kita sebuah pribadi yang kuat dan menjadi seorang yang bijaksana. So, seperti kata pepatah ” pengalaman adalah guru yang paling berharga” Good Luck My Friends! Cheers

0 komentar:

Posting Komentar